Rabu, 05 Agustus 2015

Manajemen Perjalanan


Manajemen Perjalanan adalah syarat penting ketika Anda atau Kelompok yang ingin melakukan perjalanan. tanpa itu, maka bisa kita bilang perjalanan tidak akan berjalan baik. Kuncinya ada di Persiapan Sebelum memulai kegiatan/perjalanan biasakanlah untuk mempersiapkan diri/kelompok anda secara seksama. artinya melihat kebutuhan kegiatan/perjalanan dengan lengkap,tuntas dan teliti. sebisa mungkin tidak ada yang tercecer. Karena ini adalah wujud tanggung jawab awal kita atas diri kita sendiri maupun kelompok yang kita pimpin. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan secara konsep yaitu 4W + 1H. di dalam bidang jurnalistik konsep ini dipakai oleh wartawan ataupun reporter untuk pencarian berita. di mana mereka harus merekam sebuah kejadian dengan konsep tersebut. ok baik sekarang kita lihat perbagian agar bisa lebih jelas

Who = Siapa?
Siapa yang akan melakukan perjalanan, dengan siapa, bagaimana sikap mental dan kondisi fisiknya.

What = Apa?
Apa tujuan kegiatannya (Sport, Hoby,Education,research,ekspedisi dll).

When = Kapan?
Ini mencakup perencanaan mengenai kapan memulai kegiatan perjalanan, kapan berakhirnya, dan berapa lama kegiatan ini berlangsung.

Where = Dimana?
Bagian ini adalah sebuah tujuan dari perjalanan yang harus ditentukan. agar perjalanan menjadi fokus.

How = Bagaimana?
Bagaimana kita dapat melakukan perjalanan dengan melaksanakan 4W. selain itu, bagaimana kita menentukan bentuk perjalanan misalnya mendaki gunung (hiking), Panjat tebing (rock climbing), penelusuran gua (caving) arung jeram (rafting), menyelam (diving), selancar (surving). bentuk kegiatan ini akan terkait dengan tujuan dan persiapan kebutuhan yang harus dipersiapkan.

Pelaksanaan
Setelah perencanaan dan persiapan tersusun, dengan merencanakan lintasan perjalanan baik perkiraan jarak maupun estimasi waktu, anggaran biaya,dan kebutuhan logistik yang mencakup (konsumsi, perlengkapan), maka dengan demikian perjalanan siap dilakukan.

Evaluasi
Menjadi hal penting untuk proses pembelajaran. di mana kita bisa melihat kekurangan dan kelebihan dari proses perjalanan yang sudah berlangsung. dengan demikian kita mampu memperbaiki kekurangan dan mengembangan kelebihan untuk proses perjalanan yang akan kita lakukan kemudian hari.

Perlengkapan Perjalanan
Perlengkapan untuk suatu perjalanan harus selengkap mungkin, tetapi juga harus sepraktis mungkin dan seringan mungkin dengan prinsip maximum utility in minimum weight. Alat – alat khusus untuk aktifitas di alam terbuka dibuat sedemikian rupa sehingga dalam satu alat dapat menggabungkan beberapa fungsi atau kegunaan, seperti contoh : Pisau lipat/ serba guna (Victorinox) dapat memotong, membuka kaleng, membuka tutup botol. Ponco dapat berfungsi sebagai pelindung saat hujan ketika berjalan dan dapat digunakan sebagai penutup untuk bivak (tempat perlindungan saat survival). tentunya kebutuhan harus disesuikan dengan bentuk kegiatan yang akan kita lakukan. di bawah ini adalah standart kebutuhan untuk mendaki gunung (hiking)
Beberapa perlengkapan perjalanan atau pendakian :

  1. Carrier/ Daypack + Cover bag
  2. Flysheet
  3. Tenda
  4. Matras
  5. Kemeja Lapangan
  6. Celana Lapangan
  7. Sepatu Trekking
  8. Sendal Gunung
  9. Gaiters
  10. Rain Coat/ Ponco/ Jas hujan
  11. Sleeping Bag
  12. Baju hangat/ Jacket
  13. Celana Panjang Training
  14. Sarung Tangan dan Kaos Kaki
  15. Topi + Kupluk + Bandana
  16. Ikat Pinggang
  17. Jam Tangan
  18. Pakaian Ganti Secukupnya
  19. Perlengkapan Mandi (ketika mendaki gunung kebutuhan ini tidak boleh digunakan di atas gunung)
  20. Kompor Gas + Gas Hi-Cook
  21. Nasting
  22. perlengkapan makan dan minum plastik atau alumunium
  23. Gunting
  24. Pisau lipat/serba guna (Victorinox)
  25. Korek Api
  26. Tissue kering dan basah
  27. Bahan makanan
  28. P3K
  29. Trash Bag/ Kantung Plastik Sampah
  30. Webbing + Prusik + Tali Kur + Tali Rafiah
  31. Lampu tenda
  32. Lilin
  33. Lampu Senter/ Head Lamp
  34. Alat perekam gambar (Digital Camera dan Handycame)
  35. Kacamata
  36. Sunblock
  37. Indentitas diri (KTP, SIM dll)
  38. Peralatan Navigasi (Kompas, Peta Topografi, Penggaris Segitiga, Protaktor, Alat dan Buku Tulis)

I.            Pra – Perjalanan
Yang paling penting dalam memulai setiap perjalanan adalah Motivasi yang mendorong terjadinya suatu perjalanan. Selanjutnya hal inilah yang akan menjadi tolak ukur selanjutnya. Hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum memulai perjalanan adalah sbb :
I.1.      Mengumpulkan informasi dari aktivitas yang akan dilakukan. Informasi tersebut antara lain adalah :
  • Menentukan tujuan kegiatan dan jenis medan.
  • Menetukan lokasi dan lamanya waktu perjalanan
  • Data tentang daerah tersebut, bisa didapat dari yang sudah pernah ke tempat tersebut sebelumnya atau dari peta daerah tersebut.
  • Akses menuju lokasi.
I.2.     Mempersiapkan  diri sendiri dan tim yang akan melakukan perjalanan, yang meliputi :
  • Latihan Fisik. Untuk meningkatkan ketahanan dan kekutan tubuh dalam menghadapi kondisi dan cuaca alam yang liar. Sadari kemampuan fisik dalam perjalanan.
  • Menentukan dan mengumpulkan Logistik yang mencakup  perlengkapan peralatan pribadi, tim dan khusus, serta perbekalan makanan untuk seluruh personil dan cadangannya.
Pada  perjalanan yang berat, dalam 1 (satu) hari setiap orang membutuhkan asupan makanan 5000 Kal dan 2 liter air.
  • Teammate. Hanya dengan komunikasi yang baik dan Mengenal lebih dalam tentang teman-teman seperjalanan kita dapat mengetahui hal-hal khusus dari personil tim. Misalnya penyakit khusus, kebiasaan yang menyimpang, dll dari rekan kita.
I.3      Penjadwalan kegiatan, yang mencakup     :
  • Membuat Time Schedule, yang dimaksud disini adalah penjadwalan kegiatan terhitung sejak dimulainya perencanaan, persiapan  hingga pengakhiran perjalanan
  • Membuat Rencana Operasional Perjalanan (ROP), termasuk menetukan titik start, camp dan titik finish.
I.4      Evaluasi dari persiapan yang telah dilakukan.


II.          Teknis Perjalanan

Yang paling penting saat pendakian adalah melakukan AKLIMATISASI, yaitu menyesuaikan tubuh dengan kondisi di ketinggian yang memiliki cuaca, tekanan udara dan suhu yang berbeda dari biasanya.
II.1      Pengaturan perjalanan, misalnya  pembagian tim yang dibagi dalam kelompok kecil berikut logistiknya dan timing  perjalanan agar sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya (ROP)


II.2      Teknik berjalan saat pendakian
  • Saat menanjak   :  Jalan seperti biasa dan jangan mengangkat kaki terlalu tinggi dari lintasan dengan irama tetap (konstan). Untuk mempermudah aklimatisasi, dapat dilakukan dengan cara menyamakan irama langkah dan nafas kita.
  • Saat istirahat     : Jika hanya sementara jangan duduk santai. Ketika istirahat besar, usahakan agar posisi kaki lebih tinggi dari kepala agar darah dapat mengalir kembali ke otak.
  • Saat turun         :  Jangan gunakan tumit sebagai tumpuan
II.3      Evaluasi pergerakan sehari-hari, misalnya  tentang kesesuaian perjalanan dengan ROP, kondisi tim, perbekalan.
II.4      Kondisi Darurat
  • Menurunnya kemampuan fisik.
  • Ketika perlengkapan peralatan dan perbekalan makanan tidak mencukupi.
  • Ketika kehilangan orientsasi medan
III.       Pasca Perjalanan

III.1    Periksa kondisi peralatan yang telah digunakan
III.2    Bersihkan peralatan yang kotor.
  • Dengan air murni dan jangan disiram dengan sabun (sleeping bag di dry clean)
  • Jangan  dijemur langsung terkena sinar matahari
  • ketika disimpan lebih baik digantung dan jangan dilipat
III.3    Membuat Laporan Perjalanan yang telah dilakukan dengan tujuan agar memiliki data valid tentang perjalanan yang dilakukan tersebut. Kumpulkan data yang didapat selama perjalanan, antara lain :
  • Jadwal hasil kegiatan
  • Kronologis kegiatan
  • Hasil evaluasi selama di lapangan
  • Peralatan yang digunakan
  • Laporan keuangan
  • Hasil yang didapat dari perjalanan yang dilakukan
  • Dokumentasi foto / video
  • Dsb

 5.    Perlengkapan Peralatan dan Perbekalan Makanan

Berguna agar kita tidak sengsara dan kelaparan selama perjalanan atau pendakian yang kita lakukan. Jika kita melakukan perjalanan 3 hari, maka bawalah bekal untuk 5 hari gunanya yaitu untuk menghadapi kondisi darurat. Setelah menentukan perjalanan yang akan dilakukan, barulah kita dapat menetukan perlengkapan dan perbekalan regu dan perorangan yang dapat dibagi menjadi  :
  1. Perlengkapan Komunikasi
  2. Perlengkapan Pribadi
  3. Perlengkapan Tidur
  4. Perlengkapan Masak dan Makan
  5. Perlengkapan Jalan (Dokumentasi, Navigasi, P3K, Survival)
  6. Perlengkapan Khusus
Dalam merencanakan perjalanan, perencanaan perbekalan perlu mendapat perhatian khusus, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan perbekalan, yaitu           :
  1. Lamanya perjalanan
  2. Aktifitas apa saja yang akan dilakukan
  3. Kondisi medan dan cuaca yang akan dihadapi
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka ada beberapa persyaratan khusus yang harus diperhatikan            :
  1. Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi yang memadai dan tidak asing di lidah.
  2. Terlindung dari kerusakan, tahan lama dan mudah / sederhana dalam mengolahnya.
  3. Sebaiknya makanan yang siap pakai atau tidak perlu memasaknya terlalu lama, irit bahan bakar dan air.
  4. Ringan dan mudah dibawa
Untuk merencanakan komposisi bahan makanan agar sesuai dengan syarat di atas, kita dapat mengkajinya dengan langkah sebagai berikut :
  1. Informasi tentang kondisi medan, perkiraan cuaca, aktifitas yang dilakukan dan lamanya waktu perjalanan. Perhitungan jumlah kalori yang dibutuhkan
  2. Susun daftar makanan yang memenuhi syarat di atas, kemudian buatlah daftar menu makanan dan hitunglah total kalorinya setelah siap dimakan.
  3.  Persiapkan vitamin dan mineral untuk suplemen tambahan, secukupnya.
Setelah mengkaji  hal – hal di atas, kita dapat membandingkan mana yang banyak mengandung hidrat arang, lemak, maupun protein. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di table komposisi bahan makanan (Depkes RI, Dit. Gizi).
A.   Kandungan kalori Hidrat Arang 4 kal/gr, Lemak 9 kal/gr, protein 4 kal/gr. (Rangking tercepat yang menjadi kalori)
B.   Kebutuhan kalori per 100 pounds berat badan:
  1. Metabolisme Basal  1100 kal
  2. Aktifitas Tubuh (kalori / jam)
Jalan Kaki         2 mil/jam          45 kal
3 mil/jam                                    90 kal
4 mil/jam                                    160 kal
Memotong kayu / nebas                                 260 kal
Makan                                                            20 kal
Duduk (diam)                                                 20 kal
Bongkar pasang ransel, bikin camp, dll         50 kal
Menggigil                                                       220 kal
3.   Specific Dynamic Activity (Factor) : ( 6% – 8%) dari I dan II
4.   Total kalori dibutuhkan      :           I + II + III
Mengingat pentingnya penyusunan perlengkapan dan perbekalan dalam suatu perjalanan, maka sebelum memulai kegiatan disusun terlebih dahulu sebuah daftar (check-list), perlengkapan dan perbekalan kita kelompokkan lalu kita teliti lagi mana yang perlu dibawa atau tidak.

6.    Menyusun Perlengkapan Dalam Ransel (Packing)

Yang menjadi dasar dari pacing adalah keseimbangan. Bagaimana kita menumpukan berat badan pada tubuh sedemikian rupa sehingga  kaki dapat bekerja seefisien mungkin. Dalam batas-batas tertentu frame yang dimiliki ransel dapat memberikan kenyamanan sewaktu menggendong beban. Namun bagaimanapun baiknya desain ransel yang dimiliki akan sedikit artinya apabila kita tidak mampu menyusun barang dengan baik. Berikut ini adalah prinsip pengepakan barang ke ransel (packing) :
  1. Kelompokkan barang – barang dan masukkan ke dalam kantong plastic atau kantong parasit, terutama pakaian tidur / cadangan, kertas / buku, dll.
  2. Tempatkan barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin dengan badan kita. Barang – barang yang lebih ringan ditempatkan dibagian bawah.
  3. Letakkan barang yang sewaktu – waktu diperlukan cepat, dibagian atas atau pada kantung luar (ponco, air minum, P3K, survival kit, dsb).
Semua hal ini ditujukan agar beban lebih dekat ke pundak dan tidak dperlu membongkar ransel dalam kondisi yang memerlukan reaksi cepat.
Prinsip Packing

barang yang berat disarankan ada dibagian atas dan sedekat mungkin ke badan agar berat seluruh beban jatuh di pundak. Pembagian berat harus merata di seluruh punggung.
barang yang ringan diletakan dibagian bawah.
barang yang dibutuhkan dalam perjalanan diletakan dibagian atas dan kelompokkan barang – barang tersebut menurut fungsinya, lalu letakkan menurut tingkat kebutuhannya. Contoh : Perlengkapan tidur diletakkan paling bawah karena digunakan pada malam hari, diatas perlengkapan tidur adalah pakaian ganti, tenda, lalu makanan, tempat air, dan perlengkapan masak.

Manfaatkan ruangan dalam carrier seefisien mungkin, misalnya nesting jangan dibiarkan kosong tetapi isilah dengan beras dan telur.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar